Sumbu vertikal menunjukkan jumlah penggunaan bahan bakar dalam satuan yang tidak disebutkan secara spesifik (mungkin juta ton atau unit energi), sementara sumbu horizontal menunjukkan rentang waktu mulai dari sekitar tahun 1800 hingga 2000-an.
Warna-warna dalam grafik mewakili jenis bahan bakar yang berbeda:
Merah: Bahan bakar padat (solid fuel) seperti batu bara.
Biru muda: Bahan bakar cair (liquid fuel) seperti minyak bumi.
Biru tua: Bahan bakar gas (gas fuel) seperti gas alam.
Cyan (biru terang): Produksi semen.
Gelap di atas: Gas flaring (pembakaran gas yang tidak terpakai).
Transisi dari bahan bakar padat ke cair: Terlihat di sekitar tahun 1920 (tandai dengan lingkaran dan anotasi), grafik menunjukkan bahwa bahan bakar padat (seperti batu bara) menurun sedikit dan mulai terjadi peningkatan yang signifikan pada penggunaan bahan bakar cair (seperti minyak). Ini menandai awal transisi besar-besaran dari batu bara ke minyak bumi.
Pertumbuhan penggunaan bahan bakar cair dan gas: Setelah tahun 1920, terutama setelah Perang Dunia II (sekitar 1940-1950), penggunaan bahan bakar cair dan gas meningkat pesat dan akhirnya mendominasi grafik, menggeser bahan bakar padat yang sebelumnya dominan.
Tren pertumbuhan produksi semen dan gas flaring: Mulai pertengahan hingga akhir abad ke-20, produksi semen dan gas flaring mulai berkontribusi, meski porsinya tidak sebesar bahan bakar cair dan gas.
Total penggunaan bahan bakar: Grafik menunjukkan pertumbuhan eksponensial dalam penggunaan energi global dari semua jenis bahan bakar, dengan percepatan signifikan pada abad ke-20 seiring industrialisasi dan peningkatan populasi dunia.